Audit Saham NNT Kelar Pekan Ini
Jumat, 14 Oktober 2011 – 03:49 WIB
JAKARTA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memastikan laporan audit dengan tujuan khusus pada pembelian 7 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) oleh pemerintah lewat Pusat Investasi Pemerintah (PIP) akan selesai pekan ini dan dilaporkan pekan depan. Hanya saja, pihaknya tak bisa melaporkan hasil audit itu ke publik sebelum diserahkan kepada DPR. Ia juga membantah jika laporan ini tidak tepat pada waktunya.
Wakil Ketua BPK, Hasan Bisri, laporan pada DPR ini untuk meminta pendapat BPK mengenai sah tidaknya pembelian saham divestasi yang dilakukan pemerintah. Karena itu BPK melakukan kajian. “Insya Allah minggu ini, itu tidak ada temuan pemrintah hanya minta pendapat, tapi kan pendapat itu tidak bisa dikemukakan tanpa kajian yang mendalam, karena kami sedang mengkaji secara mendalam untuk bisa memberikan pendapat,” kata dia di Jakarta, Kamis (13/10).
Baca Juga:
Ia menjelaskan, hasil audi tersebut nantinya aka meliputi proses pembelian saham tersebut. Diantaranya, bagaimana status penyertaan itu, status dasar hukumnya, status kelembagaan PIP dan lainnnya. “Bagaimana status kelembagaan PIP dan laporan lain akan dijelaskan kalau laporannya sudah terbit,” ujarnya.
Baca Juga:
Sementara untuk permintaan audit pembelian divestasi sebesar 24% yang dilakukan konsorsium pemerintah daerah, ia tidak mengatakan karena harus mengkaji yang lebih mendalam untuk melihat relevasinya terhadap UU yang berlaku saat ini. “Kajian itu harus dengan benar, karena relevasi peraturannya belum diputuskan,” ungkapnya.
JAKARTA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memastikan laporan audit dengan tujuan khusus pada pembelian 7 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara
BERITA TERKAIT
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Program Disabilitas Tanpa Batas Bikin PNM Berjaya di BBMA 2024
- INDEF Menyoroti Rencana Kenaikan PPN & Makan Bergizi Gratis, Mengkhawatirkan
- BTN Luncurkan Debit Card BTN Prospera