Audit Ulang Dana Kampanye SBY
Untuk Klirkan Tuduhan Aliran Bank Century
Minggu, 29 November 2009 – 04:08 WIB
Dalam mengambil keputusan mendukung angket, fraksinya memang sengaja menunggu hasil audit BPK. Setelah ada laporan, barulah FPD tak ragu-ragu untuk memberikan dukungan. "Jadi, kami bukan penumpang gelap. Kami menunggu bus. Begitu tujuan jelas, baru naik," ujar Achsanul.
Baca Juga:
Wakil ketua Komisi XI DPR itu menambahkan, fraksinya tidak akan menghalangi pemanggilan terhadap PPATK, Wapres Boediono, maupun Menkeu Sri Mulyani. Tapi, dia berharap desakan mundur terhadap Boediono dihentikan. "Jangan dulu dibangun opini kalau Boediono nggak mundur, terus angket terkendala," papar dia.
Diskusi tersebut juga dihadiri anggota FPDIP Effendi Simbolon, mantan anggota Komisi XI Dradjad Wibowo, dan pengamat ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa. Effendi mengatakan, DPR mengusung hak angket karena tidak ada iktikad baik dari pemerintah untuk membuka skandal Bank Century.
Karena itu, dia meminta, khusus terkait dengan angket Century tersebut, FPD sebagai pendukung utama pemerintah tidak masuk ke pansus angket. "SBY harus legawa dengan tidak menempatkan kadernya di pansus angket," ujar dia.
JAKARTA - Terus-menerus dituding dengan isu mengalirnya uang panas Bank Century ke kas kampanye SBY-Boediono saat pilpres membuat Partai Demokrat
BERITA TERKAIT
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Prabowo Bertemu MBZ, Targetkan Investasi Dagang Rp 158 Triliun
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Heboh Aparat Nyatakan Dukungan ke YSK, Pengamat: Pelanggaran Netralitas
- Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tetap Bisa Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024
- Kejari Morowali Konfirmasi Pemanggilan Anwar Hafid Hoaks