Auditor BPK Butuh 'Perhatian' demi WTP Kementerian
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) La Ode M Syarif mengungkap modus kongkalikong untuk mengurus opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Syarif membeber hal itu dalam jumpa pers tentang hasil operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap pejabat BPK dan Kementerian Desa.
Sebelumnya KPK menggelar OTT pada Jumat (26/5) sore di dua lokasi. Yang pertama di kantor BPK dan menangkap pejabat berinisial RS dan ALS. RS atau Rochmadi merupakan pejabat eselon I di BPK.
Sedangkan lokasi kedua adalah kantor Kementerian Desa di Kalibata, Jakarta Selatan. Di kantor kementerian yang dipimpin Eko Putro Sandjojo itu, KPK menangkap Irjen Kemendes Sugito dan seorang pejabat eselon III.
Syarif menuturkan, kongkalikong itu bermula ketika BPK melakukan audit atas laporan keuangan Kemendes 2016. Dari situ, Sugito mulai mendekati auditor BPK demi meraih opini WTP.
“Sekitar maret 2017 dilakukan pemeriksaan atas keuangan kemendes tahun anggaran 2016. Dalam rangka meraih WTP, tersangka SUG mendekati auditor BPK,” ujar Syarif dalam jumpa pers di KPK, Sabtu (27/5) sore.
Ternyata, upaya Sugito mendekati auditor BPK bukanlah upaya bertepuk sebelah tangan. Sebab, auditor BPK juga meladeni Sugito meski dengan embel-embel.
Auditor BPK meminta ada perlakuan khusus dari Sugito. “Istilahnya perhatian,” sebut Syarif.
Karenanya, Sugito menyuap auditor BPK berinisial ALS dan RS. Dalam OTT, KPK menemukan barang bukti uang sebesar Rp 40 juta.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) La Ode M Syarif mengungkap modus kongkalikong untuk mengurus opini wajar tanpa pengecualian (WTP)
- Target 100 Hari Kerja, Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Fokus Lakukan Ini
- Nasib Sahbirin Noor Setelah Jadi Tersangka di KPK
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Gelombang 2, Banyak Honorer Ogah Mendaftar
- Lebih 3 Jam Geledah Ruang Kerja Gubernur Kalsel, KPK Bawa Satu Koper
- 5 Berita Terpopuler: OTT KPK di Kalsel, Profil Orang Kepercayaan Terungkap, Ternyata Ini yang jadi Bancakan
- Operasi Senyap KPK di Kalsel, 4 Pejabat Ditangkap & Uang Rp 10 Miliar Disita