Aung San Suu Kyi dan Krisis Rohingya

Para pemimpin militer mengatakan tindakan keras tersebut merupakan operasi kontra-pemberontakan yang sah.
Sekitar 660.000 orang Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh sejak akhir Agustus lalu, ketika gerilyawan Rohingya menyerang sejumlah pos militer dan perbatasan Myanmar, memicu reaksi militer.
Zeid mengatakan bahwa tanggapan Myanmar yang "sembrono" terhadap keprihatinan serius masyarakat internasional telah membuatnya khawatir krisis saat ini bisa menjadi "fase pembukaan dari sesuatu yang jauh lebih buruk".

AJ Ghani/IFRC
Dia juga mengatakan bahwa dirinya khawatir kelompok jihad dapat terbentuk di kamp-kamp pengungsian besar di Bangladesh dan melancarkan serangan di Myanmar, mungkin menargetkan kuil Buddha.
Tidak jelas pengadilan mana yang bisa mengadili dugaan kekejaman itu.
Myanmar bukanlah anggota Mahkamah Pidana Internasional (ICC), yang berarti rujukan ke pengadilan tersebut memerlukan dukungan Dewan Keamanan PBB.
Tapi sekutu Myanmar, China bisa memveto langkah seperti itu.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya