Australia Abaikan Penanganan Kesenjangan di Kalangan Aborigin

Sekitar 60 pemuka aborigin akan bertemu dengan perwakilan pemerintah di Canberra hari Kamis (8/2) ini untuk pembahasan mengenai upaya menyegarkan kembali kebijakan tersebut.
Sebuah makalah diskusi yang disiapkan Departemen Perdana Menteri menyebutkan sasaran di bidang baru:
- Perumahan untuk mengurangi kepadatan, perumahan berkualitas rendah dan tunawisma
- Pendidikan tinggi
- Tanah dan laut "untuk menyelesaikan klaim tanah yang tersisa"
- Perlindungan anak
- Hukum untuk mengatasi "residivisme dan kekerasan"
Pemerintah Federal sebelumnya menolak target hukum dan perlindungan anak.
"Perdana Menteri bertekad menantang rasisme... yang tidak hanya menghambat warga Australia asli, namun juga kita sebagai bangsa," kata dokumen tersebut.
"Target-target Closing the Gap yang ditetapkan pada tahun 2008 sangat ambisius, sampai pada tahap sebagian di antaranya tidak dapat dicapai," lanjutnya.
"Target dan pencapaiannya disusun tanpa mengevaluasi bukti secara sistematis," katanya.
Laporan Closing the Gap untuk tahun ini akan dirilis pada hari Senin mendatang.
'Tak akan ada yang berubah'
Michael Mansell dari Pusat Aborigin Tasmania yang akan menghadiri pembicaraan mengatakan tidak sepenuhnya yakin pendekatan baru akan memberi dampak berarti.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya