Australia Akan Desak Perusahaan Teknologi Bantu Atasi Terorisme
Rabu, 07 Juni 2017 – 18:30 WIB
Facebook, Google dan Twitter semuanya berpendapat bahwa mereka bekerja untuk mengatasi penyebaran propaganda militan, dan berkomitmen untuk memastikan teroris tidak memiliki suara di dunia maya.
Pakar keamanan telah memeringatkan bahwa menjauhkan para teroris dari dunia maya benar-benar bisa mempersulit pelacakan aktivitas mereka.
FBI (Biro Investigasi AS) sebelumnya telah berjuang melawan data enkripsi milik raksasa teknologi ‘Apple’ dalam penyelidikan kriminal.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterbitkan: 16:30 WIB 07/06/2017 oleh Nurina Savitri.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
Pemerintah Australia akan meminta perusahaan teknologi global menyerahkan data pelanggan dalam rangka membantu memerangi terorisme. Hal ini akan menjadi agenda utama dalam pertemuan aliansi intelejen ‘Five Eyes’ mendatang.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat