Australia Akan Keluarkan Visa Pertanian Untuk Negara ASEAN, Termasuk Indonesia
Dalam reaksinya, Presiden Federasi Petani Nasional Australia, Fiona Simson mengatakan pemerintah sudah lama menjanjikan adanya visa khusus pekerja pertanian namun sampai sekarang belum terwujud.
"Kita sudah mendengar janji ini selama bertahun-tahun. Waktunya membuatnya menjadi kenyataan," katanya kepada ABC.
Menurut David para anggota negara ASEAN masih harus menyatakan diri apakah mereka akan bersedia mengizinkan warganya mengikuti program tersebut.
Hingga saat ini masih belum jelas berapa pekerja yang akan direkrut lewat visa tersebut.
Pekerja musiman dari Inggris yang dikenal dengan istilah 'backpackers' selama ini mengisi sekitar 25 persen keseluruhan pekerja di ladang pertanian di Australia setiap tahunnya dan mereka yang berasal dari Inggris berjumlah sekitar 10 ribu orang.
David mengatakan visa ini harus bisa merekrut lebih dari 10 ribu pekerja setiap tahunnya.
"Visa itu akan berlaku selama tiga tahun, dan mereka akan bekerja selama enam sampai sembilan bulan," katanya.
"Mereka kemudian kembali ke negara asal selama tiga bulan, setiap tahunnya selama tiga tahun tersebut."
Australia akan membuat visa khusus bagi pekerja di bidang pertanian bagi warga dari sepuluh negara anggota ASEAN termasuk Indonesia
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- 44 Pemimpin Muda Asia Tenggara Berkumpul Dalam AYF 2024
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan