Australia Akan Mereformasi Kebijakan Imigrasi, Termasuk Memperketat Aturan untuk Pelajar Internasional
Pemerintah federal Australia akan mengubah sistem imigrasi Australia di hampir setiap kategori visa.
Hal ini disampaikan Menteri Dalam Negeri Australia dalam acara National Press Club, hari ini.
Salah satu perubahan tersebut termasuk meningkatkan upah minimum yang harus dibayar perusahaan bagi pekerja, serta membuka jalur bagi 17.000 pekerja sementara untuk mendapatkan status penduduk tetap.
Sistem migrasi di Australia dinilai "kompleks, tidak efisien, dan tidak fleksibel", menurut sebuah tinjaun yang dilakukan, dengan rekomendasi agar mengubah jenis visa, sejumlah tes, serta masalah terkaitnya yang sudah bertahun-tahun diterapkan.
Menteri Dalam Negeri Clare O'Neil mengatakan sistem visa di Australia saat ini tidak mampu mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja, yang saat ini menjadi masalah terbesar ketenagakerjaan di Australia sejak Perang Dunia II.
Berikut adalah rincian dari beberapa perubahan yang akan dilakukan.
Berapa jumlah imigran yang akan diterima di Australia?
Pemerintah federal dan hasil tinjauan yang dilakukan terkait migrasi sepertinya dengan sengaja menghindar memberikan angka spesifik berapa banyak imigran yang bisa datang setiap tahun.
Salah satu yang melakukan peninjauan imigrasi ini, Dr Martin Parkinson, berpendapat jika jumlah tersebut diumumkan perdebatan seputar "besar" dan "kecil" akan lebih menguras energi dan malah mengabaikan jumlah pekerja sementara yang datang ke negara tersebut.
Australia akan mengubah kebijakan imigrasi yang saat ini dinilai terlalu kompleks, tidak efisien, dan tidak fleksibel
- Pemkot Palembang Buka 10 Ribu Tabungan Gratis untuk Pelajar
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia