Australia Akan Mereformasi Kebijakan Imigrasi, Termasuk Memperketat Aturan untuk Pelajar Internasional

Australia Akan Mereformasi Kebijakan Imigrasi, Termasuk Memperketat Aturan untuk Pelajar Internasional
Pemerintah Australia mempertimbangkan untuk mereformasi kebijakan imigrasi, termasuk memperketat aturan bagi pelajar internasional (ABC News: Tim Swanston)

Namun, tinjauan tersebut memang mengusulkan untuk lebih menekankan migrasi permanen setiap tahun, yang akan menghitung jumlah migrasi permanen dan migrasi sementara, sehingga membantu mengubah ekonomi Australia dari ketergantungan yang begitu besar pada pekerja sementara, yang lebih rentan terhadap eksploitasi.

Meski demikian, jika rekomendasi dari tinjauan ini diterapkan, maka jumlah imigrasi akan jadi sedikit lebih kecil dalam jangka menengah, dan Menteri Dalam Negeri Australia mengatakan ini adalah "keinginannya" untuk sedikit memperketat angka ini. 

"Apa yang benar-benar penting bagi saya adalah kita memiliki masalah nasional yang besar yang dihadapi, tapi kita tidak mendapatkan orang yang tepat lewat sistem migrasi yang ada untuk membantu mengatasinya."

Aturan visa saat ini sudah kedaluwarsa

Pemerintah Australia mengatakan masalah mendapatkan pekerja yang diperlukan dan terampil terbentur dengan urusan birokrasi.

Misalnya, kode pekerjaan yang digunakan dalam sistem migrasi Australia, pajak, dan sistem lainnya belum diperbaharui sejak tahun 2013.

Ada sejumlah pekerjaan di Australia yang saat ini menghadapi kekurangan tenaga kerja, tapi belum mengalami kekurangan pekerja saat kode terakhir diperbaharui.

Menteri Dalam Negeri Australia ingin menghapus daftar yang "ketinggalan zaman, tidak fleksibel", dan sebagai gantinya memberikan wewenang kepada lembaga Jobs and Skills Australia untuk menentukan pekerjaan apa yang dibutuhkan.

Upah minimum yang dapat ditawarkan kepada pekerja terampil dengan visa yang disponsori pemberi kerja juga belum diubah sejak tahun 2013, meski sudah dibekukan oleh pemerintahan Tony Abbott di tahun 2014.

Australia akan mengubah kebijakan imigrasi yang saat ini dinilai terlalu kompleks, tidak efisien, dan tidak fleksibel

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News