Australia Akan Pamerkan Drone dengan Kemampuan Senjata yang Mematikan

Militer Tiongkok dan Rusia tidak diundang ke Pameran Udara Internasional yang akan memamerkan alat-alat pertahanan udara berteknologi canggih.
Avalon International Show akan digelar di kawasan bandara Avalon, Melbourne mulai 3 Maret mendatang.
Kepala angkatan udara dari seluruh dunia akan tiba di Melbourne untuk menghadiri konferensi yang berlangsung beberapa hari, sebelum pembahasan tentang "jalur optimal" Australia untuk memperoleh kapal selam bertenaga nuklir AUKUS diadakan.
Dengan ketegangan yang terjadi di kawasan Indo-Pasifik, serta perang Ukraina dan Rusia yang memasuki tahun kedua, Departemen Pertahanan Australia mengonfirmasi baik Tiongkok maupun Rusia tidak diundang untuk ambil bagian dalam Avalon 2023.
"Tahun ini, akan ada 56 perwakilan delegasi internasional di Australian International Airshow Aerospace and Defense Exposition, termasuk 22 kepala pertahanan," kata juru bicara departemen tersebut.
"Departemen Pertahanan [Australia] tidak mengundang perwakilan militer Tiongkok dan Rusia ke Avalon 2023."
Tahun lalu, kepala angkatan laut Wakil Laksamana Mike Noonan juga membatalkan undangan ke Tiongkok dan Rusia untuk bergabung dalam konferensi angkatan laut di Sydney, di tengah memburuknya hubungan antara Australia dan kedua negara tersebut.
Teknologi udara tanpa manusia atau drone merupakan tema utama pertunjukan udara tahun ini.
Panglima angkatan udara dari seluruh dunia akan berada di Melbourne untuk menghadiri pameran pertahanan udara berteknologi canggih
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Timnas Basket Indonesia Coba Manfaatkan Kecepatan saat Jumpa Australia