Australia Akhirnya Naikkan Suku Bunga untuk Pertama Kalinya dalam 11 Tahun, Ini Pemicunya

"Beberapa tahun terakhir, yang kita dengar hanyalah penurunan suku bunga. Pemerintah mendorong orang untuk membeli dan pasar perumahan berkembang pesat. Sekarang malah kebalikannya yang terjadi," katanya.
"Bagi kami, dengan biaya pembangunan rumah yang begitu tinggi, kenaikan ini tidak tepat," ucap Bashir.
Risiko resesi 'double-dip'
Bashir menyebut keluarganya harus mampu mengatasi kenaikan biaya, sehingga terpaksa mengurangi belanja yang tidak penting.
"Jika naik secara dramatis, saya rasa banyak orang yang kesulitan, bukan hanya kami," ujarnya.
Gubernur RBA, Philip Lowe, mengakui tantangan yang akan dialami para kreditur yang tahun lalu mengambil pinjaman besar setelah RBA mengumumkan suku bunga tidak mungkin naik sampai 2024.
"Saya akui bahwa kenaikan suku bunga kali ini terjadi lebih awal," katanya seraya menambahkan bahwa RBA akan selalu berhati-hati dalam menaikkan suku bunga.
"Keluarga memiliki lebih banyak utang daripada sebelumnya. Banyak rumah tangga tidak pernah mengalami kenaikan suku bunga. Jadi kenaikan kali ini akan kami amati dengan sangat hati-hati selama beberapa bulan ke depan," papar Gubernur Lowe.
Profesor Steven Hamilton dari George Washington University yang dimintai komentarnya menyebut beberapa informasi dari RBA selama pandemi menimbulkan masalah.
Bank sentral Reserve Bank Australia (RBA) menaikkan suku bunga menjadi 0,35 persen dari sebelumnya 0,1 persen
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya