Australia Alami Musim Panas Terburuk
Jumat, 28 Juni 2013 – 11:39 WIB
SYDNEY-- Studi terbaru atas pengaruh pemanasan global atau global warming menunjukkan Australia mengalami musim panas terburuk sepanjang sejarah akibat perubahan iklim global.
Musim panas tahun lalu tidak mampu mempertahankan rekor terlalu lama, karena terik musim panas kali ini diklaim lima kali lebih panas akibat iklim Bumi yang berubah. "Penelitian kami telah menunjukkan, emisi gas rumah kaca dan ulah manusia berdampak pada musim panas yang ekstrim menjadi lebih sering dan lebih parah di masa depan," ujar penulis studi Sophie Lewis dari University of Melbourne seperti dilansir livescience (27/6).
Musim panas di Australia terjadi dari Desember sampai Februari, atau selama musim dingin di belahan bumi utara. Dalam tiga bulan antara tahun 2012 dan 2013, suhu rata-rata di negara itu adalah 83,5" F atau 28,6" C, artinya + 2" F atau +1" Cdi atas normal. Ini melebihi musim panas sebelumnya dalam ukuran rekor suhu, dimana pada musim 1997-1998, naik sebesar 0,18"F .
Suhu yang sangat tinggi mencengkeram hampir di seluruh negeri Kangguru ini. Hanya tiga persen dari Australia mengalami suhu di bawah normal. Akibat kebakaran dan banjir, dikombinasikan dengan panas ekstrim, mendorong Australia untuk menyebutnya "angry summer."
SYDNEY-- Studi terbaru atas pengaruh pemanasan global atau global warming menunjukkan Australia mengalami musim panas terburuk sepanjang sejarah
BERITA TERKAIT
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich