Australia Ancam Penjarakan Para Penyedia Jasa Joki di Kampus
Industri pendidikan tinggi di Australia diperkirakan bernilai sekitar 32 miliar dolar atau sekitar Rp 320 triliun pertahun.
Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Internasional
Standar bahasa Inggris dipertahankan rendah untuk mendatangkan lebih banyak mahasiswa, klaim para akademisi
Kualitas pendidikan jadi rusak
Menteri Dan Tehan menyatakan, maraknya praktek cheating telah mengancam kualitas pendidikan negara ini.
"Jika Anda menuliskan makalah kuliah untuk orang lain, maka itu suatu bentuk kecurangan. Anda telah merusak kerja keras mahasiswa lainnya dan merusak sistem pendidikan kami yang kelas dunia," katanya.
"Kami akan menjadikan kecurangan seperti itu sebagai kejahatan yang tak akan kami biarkan berkembang," tambahnya.
RUU ini disusun menyusul adanya masukan dari lembaga Higher Education Standards Panel dan didukung pihak perguruan tinggi.
Dalam implementasinya, jika RUU ini lolos di parlemen, pihak Tertiary Education Quality and Standards Agency (TEQSA) akan diberi kewenangan untuk menindaki para pelaku, termasuk menyeret mereka ke pengadilan.
TEQSA juga akan memiliki kewenangan untuk meminta surat perintah pengadilan guna memblokir akses ke website-website yang menawarkan jasa seperti ini.
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun