Australia Bagi Hibah Proyek Air Minum
Jumat, 18 Juni 2010 – 20:21 WIB
JAKARTA - Pemerintah Australia memberi hibah pendanaan untuk penyediaan air minum dan air limbah kepada 29 kota dan kabupaten di Indonesia. Total dana yang diberikan AUD 60,5 juta. Hibah itu diberikan secara bertahap hingga 2014. Dana baru bisa cair setelah pemerintah daerah merealisasikan program tersebut. Tahap awal ditandatangani naskah perjanjian penerusan hibah (NPPH), dengan angka AUD 25 juta untuk membangun 42.300 unit sambungan rumah (SR).
Sebanyak 29 kota yang kecipratan hibah itu, terdiri dari 22 kabupaten/kota penerima program hibah air minum dan 7 kota penerima hibah air limbah. Ke-29 kota itu ialah Kota Palembang, Kota Bogor, Palangkaraya, Banjarbaru, Pekalongan, Malang, Wonogiri, Wonosobo, Klaten, Ciamis, Kabupaten Bogor, Karawang, Serang, Kuningan, Garut, Jombang, Bangkalan, Banjar, Cilacap, Boyolali, Kudus, Lombok Timur. Ditambah tujuh kota yang menerima hibah air terpusat 2010, yakni Kota Banjarmasin, Surakarta, Balikpapan, Jambi, Payahkumbuh, Blitar, dan Denpasar.
Duta Besar Australia Bill Farmer, mengatakan, hibah kepada pemerintah daerah karena pihaknya melihat komitmen pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan penyediaan air bersih dan sanitasi. “Semoga pemerintah daerah terus semangat dan komitmen membangun daerahnya, terutama menyediakan layanan air bersih dan sanitasi,” kata dia, di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat (18/6).
Menteri PU Djoko Kirmanto meminta bupati/walikota serius melaksanakan program tersebut, apalagi bantuan yang digelontorkan akan terus bertambah. “Dana hibah ini baru bisa cair setelah sambungan rumah air minum di kabupaten/kota terealisasi. Ingat, paling telat Juni 2011. Kita apresiasi Bupati/Walikota yang lebih dulu sudah melaksanakan program air bersih ini,” kata Djoko.
Dirjen Cipta Karya, Budi Yuwono, mengatakan bantuan Australia totalnya AUD 60,5 juta. Hanya saja, penyaluran dilakukan secara bertahap hingga 2014. Penandatanganan NPPH kemarin untuk angka AUD 25 juta. Dari nominal itu ditarget memasang jaringan air minum dan sanitasi untuk 42.300 unit SR, tahap pertama itu nilainya Rp106,150 miliar atau AUD 12,867 juta. Adalagi bantuan untuk kota-kota yang sudah memiliki sistem pengelolaan air limbah terpusat, senilai Rp13 miliar atau AUD 1,625 juta.
“Program hibah air minum dan air limbah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melakukan berbagai upaya untuk mempercepat target MDGs bidang air minum dan sanitasi, khususnya untuk meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah. Program ini juga dimaksudkan sebagai insentif bagi Pemda untuk meningkatkan perhatian kepala daerah kepada sektor air minum dan air limbah di daerah masing-masing,” kata Dirjen Cipta Karya, Budi Yuwono.(gus/jpnn)
Sebanyak 29 kota yang kecipratan hibah itu, terdiri dari 22 kabupaten/kota penerima program hibah air minum dan 7 kota penerima hibah air limbah. Ke-29 kota itu ialah Kota Palembang, Kota Bogor, Palangkaraya, Banjarbaru, Pekalongan, Malang, Wonogiri, Wonosobo, Klaten, Ciamis, Kabupaten Bogor, Karawang, Serang, Kuningan, Garut, Jombang, Bangkalan, Banjar, Cilacap, Boyolali, Kudus, Lombok Timur. Ditambah tujuh kota yang menerima hibah air terpusat 2010, yakni Kota Banjarmasin, Surakarta, Balikpapan, Jambi, Payahkumbuh, Blitar, dan Denpasar.
Duta Besar Australia Bill Farmer, mengatakan, hibah kepada pemerintah daerah karena pihaknya melihat komitmen pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan penyediaan air bersih dan sanitasi. “Semoga pemerintah daerah terus semangat dan komitmen membangun daerahnya, terutama menyediakan layanan air bersih dan sanitasi,” kata dia, di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat (18/6).
Menteri PU Djoko Kirmanto meminta bupati/walikota serius melaksanakan program tersebut, apalagi bantuan yang digelontorkan akan terus bertambah. “Dana hibah ini baru bisa cair setelah sambungan rumah air minum di kabupaten/kota terealisasi. Ingat, paling telat Juni 2011. Kita apresiasi Bupati/Walikota yang lebih dulu sudah melaksanakan program air bersih ini,” kata Djoko.
Dirjen Cipta Karya, Budi Yuwono, mengatakan bantuan Australia totalnya AUD 60,5 juta. Hanya saja, penyaluran dilakukan secara bertahap hingga 2014. Penandatanganan NPPH kemarin untuk angka AUD 25 juta. Dari nominal itu ditarget memasang jaringan air minum dan sanitasi untuk 42.300 unit SR, tahap pertama itu nilainya Rp106,150 miliar atau AUD 12,867 juta. Adalagi bantuan untuk kota-kota yang sudah memiliki sistem pengelolaan air limbah terpusat, senilai Rp13 miliar atau AUD 1,625 juta.
“Program hibah air minum dan air limbah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melakukan berbagai upaya untuk mempercepat target MDGs bidang air minum dan sanitasi, khususnya untuk meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah. Program ini juga dimaksudkan sebagai insentif bagi Pemda untuk meningkatkan perhatian kepala daerah kepada sektor air minum dan air limbah di daerah masing-masing,” kata Dirjen Cipta Karya, Budi Yuwono.(gus/jpnn)
jpnn.com -
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah Australia memberi hibah pendanaan untuk penyediaan air minum dan air limbah kepada 29 kota dan kabupaten di Indonesia. Total
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan