Australia Baru Buka Perbatasan 2022, Pengusaha Restoran Mengeluh Kekurangan Pekerja

Akibat kekurangan staf ini, dia terpaksa mengurangi layanan dan memperkirakan omset restorannya turun sekitar 20 persen.
Angelica telah mencoba berbagai solusi seperti menjajaki peluang untuk berbagi staf dengan pengusaha lainnya, serta mempekerjakan anaknya sendiri.
"Saya tiba pada titik harus mempekerjakan anak saya sendiri, yang bisa jadi merupakan hal terbaik, atau terburuk, yang pernah saya lakukan," ujarnya.
Peserta magang tidak cukup
Kebijakan pemerintah saat ini yaitu memberikan subsidi magang di bidang-bidang yang kekurangan pekerja trampil, termasuk di bidang memasak.
Namun kalangan industri ini menilai hal itu merupakan solusi jangka panjang. Kualifikasi koki Sertifikat III misalnya, membutuhkan waktu tiga tahun.
Sekitar 300 mahasisa kini ikut kursus di berbagai sekolah kejuruan di Queensland, termasuk Ashley Groom yang ikut pelatihan di daerah South Bank Brisbane.
"Saya memulai sebagai juru masak. Ibu saya seorang koki, saudara perempuanku juga koki," ujar Ashley.
"Saya suka berada di dapur dan saya menyukai orang-orangnya," tambahnya, seraya menyebut kursusnya akan selesai pada Juli tahun depan.
Banyak restoran di Queensland serta negara bagian lain di Australia terpaksa memangkas jam operasional karena kekurangan staf yang parah yang dipicu oleh kurangnya pekerja asing
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Bea Cukai dan TNI Memperkuat Sinergi Pengawasan yang Solid di Yogyakarta dan Nunukan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?