Australia Belum Cabut Tunjangan Sosial Warganya yang Gabung ISIS
Kepada parlemen, PM Abbott mengatakan laporan tersebut tidak benar.
"Ini tidak benar. Sepengetahuan saya, semua pejuang di tanah asing yang sekarang ini berada di luar negeri yang menerima tunjangan sosial, pembayaran yang mereka terima sudah kita batalkan." katanya.
Dalam jawaban kepada dengar pendapat di Senat, Departemen Kejaksaan Agung Australia mengukuhkan bahwa mereka diminta mengkaji empat kasus pada tanggal 24 Februari 2015.
"Kami menemukan bahwa tidak satupun yang menerima tunjangan sosial, oleh karenanya tidak diperlukan untuk membatalkan tunjangan dengan alasan keamanan nasional."
Departemen tersebut mengatakan tunjangan sosial juga hanya diberikan dalam waktu pendek bila seorang warga Australia tinggal di luar negeri.
"Kebanyakan tunjangan soal hanya bisa dibayarkan kalau seseorang berada di luar Australia dalam waktu tidak lama, dan hanya dalam kasus tertentu dimana rencana perjalanan mereka sudah disetujui sebelum mereka meninggalkan Australia."
"Aturan mengenai pembatalan pembayaran tunjangan untuk pejuang di tanah asing dibuat untuk menambah peraturan yang ada, dan hanya bisa diterapkan bila ada seorang pejuang yang pergi ke luar negeri dan tetap menerima tunjangan."
Departemen Kejaksaan Agung Australia mengukuhkan bahwa tidak satupun warga Australia yang bergabung dengan ISIS di Timur Tengah dihentikan pembayaran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing