Australia Berjanji Kirim Senjata Mematikan ke Ukraina, Rusia Siap-Siap Saja

jpnn.com, CANBERRA - Australia telah menjanjikan 70 juta dolar Australia (sekitar Rp 729 miliar) untuk mendanai pengadaan senjata mematikan, termasuk rudal dan amunisi, untuk Ukraina, kata Perdana Menteri Scott Morrison, Selasa.
Australia berubah pendirian dari sikapnya pekan lalu, saat mengatakan hanya akan mendanai bantuan teknis militer.
Pada Selasa, Morrison mengatakan kepada awak media bahwa sebagian besar pendanaan senjata baru untuk Ukraina masuk ke dalam kategori senjata mematikan.
"Kami sedang membicarakan rudal, kami sedang membicarakan amunisi, kami sedang membicarakan dukungan untuk mereka, untuk membela tanah air mereka sendiri di Ukraina dan kami akan melakukannya melalui koordinasi dengan NATO."
Menurut PM, senjata-senjata itu akan segera dikirim, namun tidak diketahui kapan waktunya.
Morrison juga mendesak warga negara Australia agar tidak bergabung dengan milisi Ukraina dalam melawan militer Rusia. Ia menyebutkan bahwa posisi hukum kombatan sipil asing belum jelas.
Australia akan menyerahkan bantuan kemanusiaan sebesar 35 juta dolar Australia (sekitar Rp 364 miliar) kepada organisasi internasional yang membantu warga Ukraina melalui penyediaan tempat tinggal, makanan, perawatan medis, air dan pendidikan, kata PM menjelaskan. (ant/dil/jpnn)
Australia juga berencana menyerahkan bantuan kemanusiaan sebesar 35 juta dolar Australia (sekitar Rp 364 miliar) kepada warga Ukraina
Redaktur & Reporter : Adil
- Timnas Basket Indonesia Coba Manfaatkan Kecepatan saat Jumpa Australia
- Timnas Basket Berharap Tuah Lester Prosper di Laga Lawan Australia dan Korea
- Polisi Tangkap Bule Australia Pelaku Penganiayaan di Kelab Malam Bali
- Kaum Muda Australia Lebih Memilih Tidak ke Dokter
- Elkan Baggott Unjuk Gigi Menjelang Australia vs Timnas Indonesia
- Pelaku Ujaran Kebencian di Australia Bisa Dipenjara Dua Tahun