Australia Berlakukan Kembali Tunjangan COVID 750 Dolar untuk Pekerja Lepas
PM Albanese tadinya tidak akan mengembalikan pembayaran COVID dengan dalih pemerintahnya hanya meneruskan kebijakan pemerintahan sebelumnya.
"Bukan kami yang membuat keputusan [penghentian pembayaran COVID]. Pemerintah sebelumnya yang melakukannya dengan berkonsultasi dengan negara bagian dan teritori," katanya.
"Di saat kondisi kesehatan masyarakat berubah, kami pun menanggapinya secara kolektif dengan negara bagian dan teritori," ujar PM Albanese.
Ia menyebut pembayaran ini akan berlaku sampai akhir September 2022, menelan anggaran 780 juta dolar yang dibagi 50-50 antara federal dan negara bagian.
Sejumlah pihak menyambut baik keputusan ini karena dinilai sebagai cara terbaik untuk melindungi pekerja Australia dari COVID-19.
"Ini bagian penting dari pertahanan kita sebagai sebuah negara. Yaitu bagaimana mendukung semua orang," kata Ketua Dewan Serikat Buruh Australia Sally McManus.
"Kami menyambut baik langkah Perdana Menteri yang mendukung para pekerja dan menjaga semua orang tetap aman saat ini," katanya.
Namun Ketua Asosiasi Medis Australia (AMA) Dr Omar Khorshid berpendapat seharusnya pembayaran COVID itu tidak pernah berhenti.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, memutuskan untuk memberlakukan kembali pembayaran cuti bagi pekerja lepas yang terinfeksi COVID-19
- Polisi Tangkap Bule Australia Pelaku Penganiayaan di Kelab Malam Bali
- Dunia Hari Ini: Ratusan Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Diungsikan ke Thailand
- Anak Muda di Indonesia Bayar Jasa Buat Tes Kesetiaan Pasangannya
- Prabowo Setelah 100 Hari: Makin Berjarak dengan Jokowi?
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Dunia Hari Ini: PM Israel Ancam Hentikan Gencatan Senjata