Australia Bermitra dengan NASA Melatih Astronaut Aborigin Pertama
Joel Steele, warga Pribumi Australia dari suku Palawa,mengatakan pengalamannya magang di NASA sangat mengubah hidupnya.
"Ini mengubah perspektif saya tentang ke mana arah karir saya, tentang hal-hal yang dapat saya lakukan," katanya.
Dr Steele, yang sekarang adalah peneliti di Monash University, bergabung dengan badan antariksa NASA selama 14 minggu pada tahun 2020 sebagai bagian dari program percontohan National Indigenous Space Academy (NISA).
Banyak bekerja di luar bidangnya selama ini, yakni biologi ruang angkasa, Dr Steele mengatakan mengoperasikan simulator penerbangan untuk melatih astronaut dan pilot adalah yang paling bekesan baginya.
Dia mengatakan berada di NASA membuat pekerjaan yang bahkan sifatnya rutin pun jadi menyenangkan.
"Anda dapat melakukan sesuatu yang Anda anggap membosankan, tetapi kemudian Anda ingat: 'Ya ampun, kita akan pergi ke luar angkasa!'
"Itu membuat sains yang biasa menjadi luar biasa."
NISA diluncurkan pada bulan Maret oleh fakultas teknologi informasi Universitas Monash bekerja sama dengan NASA dan Badan Antariksa Australia.
Lima siswa dari suku Aborigin akan berangkat ke Amerika Serikat untuk magang di Jet Propulsion Laboratory NASA, sebagai bagian dari program National Indigenous Space Academy yang baru
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata