Australia Buang Limbah Radioaktif di Malaysia, Koalisi Pakatan Harapan Pecah
Lim menyebut permasalahan ini akan menodai "nama baik Australia" di mata jutaan rakyat Malaysia.
"Saya tak mengerti mengapa Lynas, sebuah perusahaan Australia, melakukan hal di ke Malaysia," katanya.
Namun Dr Mahathir (94 tahun) menampik kritikan tersebut. "Ini bukan Chernobyl. Tidak akan berbahaya," katanya.
Photo: Lynas, perusahaan tambang asal Australia, mendapatkan perpanjangan izin membuang limbah radioaktif di Malaysia. (ABC News: Phil Hemingway )
Pasrah saja
Permasalahan ini telah memecah-belah masyarakat setempat, yang sebagian bekerja di pabrik pengolahan itu dengan gaji tinggi.
Seorang ibu yang ditemui di pasar ikan Kuantan dan tak mau disebutkan namanya mengaku khawatir bahan makanannya akan terkontaminasi radioaktif.
"Saya takut, tapi tidak punya pilihan selain membeli ikan dari sini. Kami terima saja nasib ini," katanya seraya menambahkan Lynas harus ditutup demi lingkungan sekitar.
Warga lainnya berpendapat tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Mereka menyalahkan politisi yang memanfaatkan masalah ini.
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan