Australia Buang Limbah Radioaktif di Malaysia, Koalisi Pakatan Harapan Pecah

Salah seorang nelayan setempat bernama Raja Haris bin Raja Saleh mengatakan penduduk di sana sama sekali tidak takut.
"Lynas sama dengan agen dan pabrik lain yang memproduksi bahan kimia. Tuduhan terhadap Lynas itu bersifat politis," katanya.

Limbah jadi isu beracun
Masalah limbah radioaktif Lynas telah jadi racun politik bagi koalisi yang pimpinan Dr Mahathir, yang sebelumnya berjanji menentang penutupan perusahaan Australia ini.
Setelah mengambilalih pemerintahan dalam pemilu tahun lalu, mereka telah menunjukkan dukungannya.
Lynas misalnya diizinkan terus beroperasi selama enam bulan sampai menemukan lokasi lainnya yang cocok di Malaysia.
Di lokasi baru itu, rencananya, akan dijadikan tempat pembuangan permanen 580.000 ton limbah radioaktif tingkat rendah yang saat ini masih ditimbun di Kuantan.
Lynas juga diberikan waktu empat tahun untuk merelokasi operasi pemrosesan dan pencucian ke Australia Barat.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia