Australia Butuh Pengasuh Anak, tetapi Perang di Ukraina Membuat Warga Eropa Takut Datang

Chris mengatakan ia menikmati keadaan di Australia saat ini dan masih akan terus melakukan perjalanan menelusuri Queensland lebih banyak.
"Kami akan ke Gladstone akhir pekan ini dan juga akan pergi ke Pantai Airlie," katanya.
"Sejauh ini apa yang saya alami cocok dengan perkiraan saya sebelumnya, yakni orang Australia bersahabat, hidupnya santai dan mereka sangat-sangat tertarik dengan olahraga."
Dampak perang bagi perjalanan internasional
Presiden Asosiasi Aur Pair Budaya Australia, Jackie Rylance mengatakan berbagai yayasan sebenarnya berharap semakin banyak pengasuh bayi dan anak yang datang dari Eropa, ketika perbatasan internasional ke Australia dibuka.
Namun ia mengatakan invasi Rusia ke Ukraina membuat sebagian mereka tidak mau bepergian.
"Mereka khawatir harus melakukan perjalanan begitu jauh ke Australia dan tidak tahu mengenai apa yang akan terjadi di Ukraina dan dampaknya ke Eropa," kata Jackie.
"Dan selama pandemi dua tahun sebelumnya, tidak ada au pair yang datang sama sekali, dan ini berat bagi banyak keluarga.'
Salah satu agen penempatan pekerja mengatakan mereka punya daftar keluarga Australia yang membutuhkan dan sudah lama menunggu.
Perbatasan internasional ke Australia sudah dibuka dan ada kebutuhan besar pengasuh bayi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia