Australia Butuh Pengasuh Anak, tetapi Perang di Ukraina Membuat Warga Eropa Takut Datang

Australia Butuh Pengasuh Anak, tetapi Perang di Ukraina Membuat Warga Eropa Takut Datang
Keluarga Jamie Burgess dan Nicholas Dow kesulitan menemukan pengasuh bayi untuk anak-anak mereka. (Supplied)

Juru bicaranya, Miryam Aubert, mengatakan dia berharap adanya peningkatan kedatangan pengasuh bayi mulai bulan Juli karena tahun ajaran akan berakhir di Eropa.

Dia juga berharap bahwa program working holiday visa (WHV), visa berlibur sambil bekerja diperluas ke lebih banyak negara.

"Kami bisa menempatkan lebih banyak au pair bila visa diberikan kepada lebih banyak negara," kata Miryam.

"Ada banyak pengasuh anak yang menghubungi kami untuk melamar pekerjaan dari negara-negara Amerika Latin dan negara Eropa lainnya, namun tidak bisa diterima karena kewarganegaraan mereka."

"Ada keluarga yang sudah menyampaikan dukungan dengan kesediaan mereka menerima pengasuh bayi asal Ukraina, namun sayangnya ini tidak memungkinkan karena Ukraina tidak masuk dalam daftar dalam program WHV."

Pemerintah mempertimbangkan memperluas program WHV

Lebih dari 11 ribu pemegang working holiday visa (WHV) sudah tiba di Australia dalam empat bulan terakhir, dan hampir 48 ribu visa baru sudah dikeluarkan sejak adanya pengumuman bahwa perbatasan internasional dibuka lagi.

Juru bicara Departemen Dalam Negeri Australia mengatakan bahwa Argentina, Chile, Peru, Spanyol dan Uruguay sudah menjadi negara yang masuk program WHV ke Australia.

"Pemerintah terus mempertimbangkan untuk memperluas program WHV dengan perundingan bilateral dengan negara-negara mitra baru," kata juru bicara tersebut.

Perbatasan internasional ke Australia sudah dibuka dan ada kebutuhan besar pengasuh bayi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News