Australia dan AS Akan Bangun Pangkalan AL Bersama Di Pulau Manus
'Implikasi penting' untuk PNG
Sebelum penyelenggaraan APEC, PM PNG Peter O'Neill mengatakan dia "tidak tertarik" dalam geopolitik, dan ingin bekerja dengan semua negara.
Namun, keputusan pembangunan kembali pangkalan angkatan laut di Pulau Manus tampaknya telah menempatkan Papua Nugini di tengah-tengah manuver geopolitik.
Jonathan Pryke dari Lowy Institute mengatakan akan memiliki implikasi yang signifikan untuk Papua Nugini.
"Ini mengirimkan sinyal penyelarasan yang kuat dari negara yang melakukan pekerjaan yang layak dari mengangkangi Australia dan China," katanya.
"China memiliki ambisi yang jelas untuk membangun kehadiran militer di Pasifik, dan ini telah menggerogoti ambisi itu di PNG."
Pengumuman kesepakatan ini datang hanya satu hari setelah kunjungan kenegaraan pertama Xi ke PNG, di mana kedua negara menandatangani nota kesepahaman yang termasuk didalamnya pinjaman 10 tahun baru.
"Setelah kemegahan dan upacara [China] yang telah ditampilkan di sini selama beberapa hari terakhir, meskipun tidak ada pengumuman dana besar, mereka seharusnya kecewa dan frustrasi," kata Jonathan Pryke.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan