Australia dan AS Akan Bangun Pangkalan AL Bersama Di Pulau Manus

'Implikasi penting' untuk PNG
Sebelum penyelenggaraan APEC, PM PNG Peter O'Neill mengatakan dia "tidak tertarik" dalam geopolitik, dan ingin bekerja dengan semua negara.
Namun, keputusan pembangunan kembali pangkalan angkatan laut di Pulau Manus tampaknya telah menempatkan Papua Nugini di tengah-tengah manuver geopolitik.
Jonathan Pryke dari Lowy Institute mengatakan akan memiliki implikasi yang signifikan untuk Papua Nugini.
"Ini mengirimkan sinyal penyelarasan yang kuat dari negara yang melakukan pekerjaan yang layak dari mengangkangi Australia dan China," katanya.
"China memiliki ambisi yang jelas untuk membangun kehadiran militer di Pasifik, dan ini telah menggerogoti ambisi itu di PNG."
Pengumuman kesepakatan ini datang hanya satu hari setelah kunjungan kenegaraan pertama Xi ke PNG, di mana kedua negara menandatangani nota kesepahaman yang termasuk didalamnya pinjaman 10 tahun baru.
"Setelah kemegahan dan upacara [China] yang telah ditampilkan di sini selama beberapa hari terakhir, meskipun tidak ada pengumuman dana besar, mereka seharusnya kecewa dan frustrasi," kata Jonathan Pryke.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya