Australia dan Jepang Ingin Hukum Internasional Ditegakkan di Laut China Selatan

"Ini masalah yang menjadi perhatian utama, kepedulian nyata yang tulus, perhatian atas dasar prinsip, bagi warga Australia. Dan negara-negara lain juga, sebagai yang diketahui PM," sebutnya.
"Meskipun demikian, kita adalah teman sangat baik dan apa yang dilakukan teman baik ketika mereka memiliki perbedaan, mereka menyampaikannya secara terbuka dan jujur dan dengan cara itu mungkin seiring dengan berjalannya waktu hal itu akan bisa teratasi,” jelas PM Turnbull.
Sementara itu, PM Abe menjawab bahwa kekerasan dari para aktivis anti-penangkapan ikan paus tidak dapat diterima.
"Berkenaan dengan fakta bahwa ada organisasi yang melaksanakan kegiatan obstruktif yang ekstrim, saya mengatakan bahwa tidak ada kekerasan yang bisa dibenarkan apapun alasannya dan saya sangat menyarankan bahwa langkah-langkah yang diperlukan harus diambil," katanya melalui seorang penerjemah.
Jepang telah mengatakan rencananya untuk memburu 333 paus minke di tahun 2016 adalah tindakan "wajar secara ilmiah".
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menyerukan ditegakkannya hukum internasional di kawasan Asia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya