Australia dan Tiongkok Bersitegang, Warga Keturunan Tionghoa Terimbas Dampaknya


Hasil survei terbaru ini sangat kontras, karena menurut warga Tiongkok di Australia kepada Lowy Institute, sebelum tahun 2020 mereka merasa masyarakat Australia perlahan semakin menerima kehadiran mereka.
"Mereka merasa perubahan yang terjadi setahun terakhir karena hubungan bilateral Canberra-Beijing dan pandemi COVID-19," kata Kassam.
"Sebelum itu, mereka melaporkan banyak hal positif."
Ping Hua yang tinggal di Sydney dan sudah menetap di Australia selama lima setengah tahun menjelaskan apa yang dirasakannya sekarang.
Ping mengatakan dia merasa 'beruntung' berada di Australia.
Ketika dia mengalami kecelakaan mobil serius saat tinggal di Canberra dia terkesan dengan perawatan yang diterimanya di rumah sakit, juga dari petugas rumah sakit yang mengantarnya pulang ke rumah.
Dia terharu dengan bantuan dari tetangga dan teman-teman lain di sekitar tempat tinggalnya ketika melewati proses penyembuhan.
Hampir satu dari lima warga Australia keturunan China mengaku pernah mendapat ancaman fisik atau diserang sepanjang tahun 2020
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia