Australia dan Tiongkok Bersitegang, Warga Keturunan Tionghoa Terimbas Dampaknya
"Mereka menunjukkan dukungan, mereka membantu saya untuk terlibat dalam kegiatan di komunitas, mereka paham mengapa saya bosan di rumah, hanya dengan kursi roda dan tongkat penyanggah," katanya.
"Saya menyadari bila ini terjadi di Tiongkok, di kota asal mereka, saya mungkin harus menyewa orang untuk membantu atau meminta bantuan dari anggota keluarga yang lain."
Namun Ping mengatakan meningkatnya ketegangan antara Australia dan Tiongkok secara politik juga menciptakan ketegangan di kalangan warga asal Tiongkok sendiri, selain juga antara warga Tiongkok dengan komunitas lainnya.
"Saya tidak bisa menghindari lagi. Politik menjadi bagian dari kehidupan saya sehari-hari. Seperti kamu mendukung pihak mana? Apakah pemerintah Australia? Ataukah pemerintah Tiongkok?" katanyaa.
"Saya merasa bahkan sebagai ibu rumah tangga, saya pun harus berhati-hati."
"Saya tidak memilih sisi mana pun. Oh. mengapa saya harus memilih sisi tertentu?"
Survei: Media Australia terlalu negatif melaporkan soal Tiongkok
Survei ini menanyai sekitar 1.000 warga yang memberikan gambaran kompleks mengenai pengalaman warga asal Tiongkok di Australia dan pandangan mereka terhadap Australia, Tiongkok, demokrasi dan keadaan geopolitik saat ini.
Hampir satu dari lima warga Australia keturunan China mengaku pernah mendapat ancaman fisik atau diserang sepanjang tahun 2020
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan