Australia Dianggap Memberikan Harapan Palsu kepada Pelajar Internasional
"Orang-orang bilang kita harus sudah punya pengalaman kerja waktu melamar, tapi seharusnya mereka memberi kami kesempatan dulu," katanya.
Lulusan jurusan Cyber Security tersebut sudah beberapa kali tidak diterima untuk magang selama masih kuliah, karena tidak memiliki hak untuk kerja penuh waktu sebagai pemegang visa pelajar.
Sejak lulus kuliah, Mufthi yang berasal dari Sri Lanka sudah melamar 15 pekerjaan dan mengakui ada rintangan tersendiri saat melamar pekerjaan.
Namun, ia tetap optimistis.
Tapi setidaknya perubahan visa yang baru memberikannya lebih banyak waktu untuk mencoba masuk dunia kerja di Australia.
Juli lalu, Pemerintah Australia memperpanjang visa 'Post-Study Work', yang memberikan kesempatan bagi sarjana lulusan Australia untuk menetap dan bekerja di negara tersebut dua tahun lebih lama.
"Saya punya waktu empat hingga lima tahun untuk mencoba yang terbaik," ujar Mufthi.
"Kalau beruntung, saya pasti bisa dapat. Tapi kalau tidak, mungkin harus sedikit berjuang."
Sebuah laporan terbaru mengatakan lulusan pelajar internasional diberi harapan palsu untuk bisa menetap di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan