Australia Diminta Hati-Hati Merespon Kebijakan Pertahanan China yang Baru

"Apa yang kita lihat di garis kebijakan tersebut merupakan langkah lanjutan terhadap meningkatnya persaingan strategis antara Amerika Serikat dan China," sebutnya.
Ia menerangkan, "Untuk waktu yang lama, pemerintah Australia telah mencoba untuk memberitahu pemilih atau setidaknya mencoba untuk menenangkan diri mereka sendiri bahwa persaingan strategis antara AS dan Cina tak benar-benar meningkat.”
"Mereka sangat enggan untuk menghadapi tantangan kebijakan Australia jika mitra dagang terbesar kami dan sekutu terbesar kami menjadi saingan strategis,” utaranya.
Perebutan kekuatan AS-China
Beijing mengkritik Washington pekan lalu setelah pesawat mata-mata AS terbang di atas daerah dekat pulau-pulau yang disengketakan.
Kedua belah pihak saling menuduh bahwa pihak lawan memicu ketidakstabilan.
Profesor Hugh mengatakan, pertempuran kekuatan sedang dimainkan di panggung dunia dan prospek perang sungguh nyata.
"Ada resiko nyata dari konflik militer antara China dan AS yang bisa meningkat dengan mudah menjadi perang. Sekalinya itu terjadi, bahayanya memang sangat besar. Bahaya sangat besar bagi seluruh kawasan termasuk Australia,” terangnya.
Seorang analis terkemuka di China memperingatkan Australia untuk berhati-hati dalam menanggapi strategi pertahanan baru di Beijing, yang mencakup
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia