Australia Diminta Lebih Tegas Sikapi Ekstradisi Hong Kong-China

"Kami pikir banyak orang [warga Australia] tak bisa melihat dan merasakan risikonya, karena respon [Pemerintah] Australia terlalu lunak."
"[Anggota masyarakat] sangat khawatir, sangat menentangnya, karena kami bukan saja akan berada dalam bahaya ketika kami pergi ke Hong Kong, tetapi juga keluarga dan teman-teman kami yang tinggal di sana."
Kemungkinan ditahan

Komentar Poon muncul ketika dua surat petisi dengan 5.000 tanda tangan gabungan dikirim ke kantor Departemen Luar Negeri di Sydney dan Melbourne pada hari Selasa (11/6/2019).
Surat itu menguraikan kekhawatiran bahwa masyarakat Hong Kong yang tinggal di Australia, atau warga negara Australia yang dianggap telah melanggar hukum Beijing dan dipandang sebagai ancaman terhadap "keamanan nasional" China yang kebetulan berada di wilayah itu bisa diekstradisi ke China daratan.
"Ada sejumlah besar warga Hongkong yang bermigrasi ke Australia dan menjadi warga negara dan penduduk Australia setelah pembantaian Tiananmen 1989 dan setelah demonstrasi massal 2014, yang dijuluki 'Revolusi Payung'," kata surat itu.
"Banyak dari imigran ini yang tetap kritis terhadap Pemerintah China dan kontrol politiknya atas Hong Kong."
"Komentar vokal mereka, meskipun dilindungi di Australia di bawah payung kebebasan berbicara, dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional Pemerintah China dan kejahatan di bawah pemerintahan satu partai di China."
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya