Australia Dinilai Punya Ketergantungan Besar Terhadap China

Australia Dinilai Punya Ketergantungan Besar Terhadap China
Australia Dinilai Punya Ketergantungan Besar Terhadap China

Pemerintah Malcolm Turnbull kembali berkuasa dengan keunggulan tipis, dan mantan menteri konservatif, Eric Abetz, pada pekan lalu, mengatakan, hasil yang diraih Partai Liberal merupakan sebuah hantaman.

Keluarga Australia berhutang besar

Laporan itu juga memeringatkan bahwa saat ini, keluarga Australia merupakan keluarga yang paling dililit hutang sedunia, dan sejumlah keluarga tersebut masih berhutang lebih cepat ketimbang tumbuhnya pendapatan.

Menurut Biro Statistik Australia, pertumbuhan upah mencapai rekor terendah baru pada kuartal Maret, dengan para pekerja hanya membayar kenaikan sebesar 0,4 persen%.

Dalam rincian per negara bagian, Deloitte memeringatkan perlambatan sumber daya dari negara bagian yang kaya, Australia, Queensland dan Wilayah Utara Australia, sementara kondisi yang lebih kuat muncul di New South Wales dan Victoria.

"Itu adalah refleksi langsung atas pergeseran dari lonjakan konstruksi pertambangan ke lonjakan konstruksi perumahan," sebut laporan Deloitte.

"Namun, seperti yang kami sering ingatkan, tak ada lonjakan yang permanen, dan kemungkinannya, lonjakan perumahan saat ini akan memberi periode lebih menantang bagi beberapa negara bagian."

Pemulihan global dari Krisis Finansial Global telah merata dan berlarut-larut, Deloitte mengatakan, pihaknya mengantisipasi peningkatan volatilitas dan risiko dalam jangka menengah sebelum pertumbuhan kembali menutup tren dalam ekonomi global pada tahun 2016 dan 2017.

Pertumbuhan Australia, saat ini, berada di kisaran rata-rata, tapi ketergantungan pada China "masih besar", dan kekayaan China lebih menjadi perhatian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News