Australia Diperkirakan Tak Penuhi Target Pengurangan Emisi
Menurut data terbaru yang dirilis Pemerintah Australia, negara ini belum melakukan langkah yang tepat untuk mencapai target iklim tahun 2030 yang ditetapkan Paris. Produksi emisi Australia sebenarnya justru meningkat dalam empat tahun terakhir.
Poin utama:
• Laporan Departemen Lingkungan dan Energi Australia mengatakan, emisi akan berkurang sebanyak 7 persen pada tahun 2030• Mantan Perdana Menteri Tony Abbott dan Malcolm Turnbull berjanji untuk mengurangi emisi hingga 26 persen
• Menteri Lingkungan Hidup Melissa Price menyatakan bahwa ia "sangat nyaman" dengan situasi saat ini
Pemerintahan Tony Abbott berjanji untuk memangkas emisi setidaknya 26 persen pada tingkat 2005 pada tahun 2030 - sebuah langkah yang kembali diteguhkan pada tahun 2016, ketika Malcolm Turnbull menjabat dan meratifikasi Perjanjian Paris.
Sejak itu, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia akan memenuhi target itu "dengan mudah".
Tetapi proyeksi emisi karbon terbaru, yang dikeluarkan oleh Departemen Lingkungan dan Energi, memprediksi Australia hanya akan mengurangi emisi karbonnya sebesar 7 persen pada tahun 2030 - jauh di bawah target.
Terlepas dari data tersebut, Menteri Lingkungan Melissa Price bersikeras Pemerintah akan memenuhi komitmen Paris.
Infographic: This Department of Environment and Energy graph shows a huge drop is required to meet Australia's emissions-reduction target. (Supplied: Department of Environment and Energy)
"Kami sangat nyaman dengan posisi kami saat ini dan sungguh sangat nyaman sehingga kami akan memenuhi target 2030 itu," katanya.
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia