Australia Dituduh Pilih-Pilih Pengungsi TimTeng yang Masuk ke Negaranya

Australia Dituduh Pilih-Pilih Pengungsi TimTeng yang Masuk ke Negaranya
Australia Dituduh Pilih-Pilih Pengungsi TimTeng yang Masuk ke Negaranya

Satu melalui arahan PBB, yang lain melalui jalur "khusus kemanusiaan", yang mengidentifikasi orang untuk dimukimkan kembali.

September lalu, menyusul kemarahan atas penenggelaman balita Suriah, Alan Kurdi, mantan perdana menteri Tony Abbott mengumumkan bahwa Australia akan mengambil di 12.000 pengungsi tambahan yang melarikan diri dari konflik di Irak dan Suriah.

Pemerintah tak akan mengungkap seberapa banyak tambahan 12.000 pengungsi berasal dari program itu dan berapa banyak yang datang dari UNHCR (badan PBB yang mengurusi masalah pengungsi).

Kepala badan pengungsi PBB di Yordania -Andrew Harper, yang warga Australia -mengajak Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton, berjalan-jalan di sekitar kamp, September lalu.

Andrew, kini, mengkritik pendekatan Australia secara terbuka.

"Kekhawatiran kami adalah bahwa mereka mungkin tak selalu menjadi pihak yang paling rentan. Ketika Pemerintah Australia mengumumkan akan mengambil 12.000 pengungsi Suriah dan akan memprosesnya melalui UNHCR, kami mengharap 12.000 pengungsi itu akan datang dari UNHCR,” utaranya.

"Apa yang kami telah lihat adalah ... kemungkinan perubahan kriteria, di mana lebih banyak orang menjalani program paralel ke UNHCR,” sambungnya.

Ia menjelaskan, "Kami menyadari bahwa beberapa negara akan lebih memilih untuk mengambil orang-orang Kristen atau minoritas lainnya tapi itu tak berarti bahwa mereka adalah yang paling rentan.”

Dewan Pengungsi menuduh pejabat imigrasi Australia ‘pilih-pilih’ pengungsi Timur Tengah untuk dimukimkan kembali di Australia. Lebih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News