Australia Dukung KLHK Siapkan Pusat Riset Gambut
Semua hal tersebut memengaruhi secara signifikan pengelolaan gambut yang berdampak pada berkurangnya degradasi dan kejadian kebakaran pada lahan gambut.
Untuk pertama kalinya setelah hampir dua dekade, Indonesia berhasil mengatasi Karhutla, dan mencegah terjadinya bencana asap lintas batas.
''Hal ini mencerminkan tata kelola lahan gambut Indonesia yang lebih baik,'' kata Menteri Siti.
Indonesia juga berkolaborasi dengan internasional untuk mengimplementasikan target dan ambisi untuk mencapai manajemen gambut yang berkelanjutan.
“Indonesia dan Australia akan bekerjasama di bawah kendali UN Environment dengan mengandeng CIFOR (Centre for International Forestry Research),'' kata Menteri Siti.
Menteri Siti juga mengungkapkan pada pada akhir Juni nanti, menteri dari dua negara Kongo yaitu Republik Kongo dan Republik Demokratik Kongo akan mengunjungi Indonesia.
Menteri dari dua negara yang memiliki lahan gambut terluas di dunia ini datang untuk mempelajari keberhasilan Indonesia dalam pengelolaan lahan gambut.
Menteri Lingkungan dan Energi Australia, Josh Frydenberg mengapresiasi capaian Indonesia. Dia juga memuji kepemimpinan Indonesia dalam penyelenggaraan APRS III kali ini.
Pengalaman tata kelola gambut Indonesia ini menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan bilateral di KTT APRS untuk rencana pembentukan Pusat Riset Gambut.
- APP Group Tunjukkan Komitmennya terhadap Pelestarian Lahan Gambut di COP 29 Azerbaijan
- Kapolres Inhil AKBP Budi Setiawan Ikut Berjibaku Padamkan Karhutla di Lahan Gambut
- Personel Polres Inhu Berjibaku Padamkan Karhutla Seluas 311 Hektare di Sungai Guntung
- 4 Hektare Lahan Gambut di Sungai Rengit Banyuasin Terbakar
- BRGM Sudah Restorasi Gambut Seluas 1,8 Juta Hektare, Alhamdulillah
- KLHK Gelar Diskusi Pembaruan Metode Perhitungan Emisi dan Pengurangan GRK dari Lahan Gambut