Australia Dukung Pengajuan Tuntutan Terhadap Pelaku Penembakan MH17
Pihak yang bertanggung jawab karena menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 dan menewaskan38 warga Australia mungkin akan menghadapi tuntutan di Belanda.
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, mengatakan bahwa upaya Pemerintah Belanda untuk melakukan proses pidana akan membawa keadilan bagi 198 penumpang dan awak pesawat yang tewas.
Pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina timur hampir tiga tahun yang lalu. Peristiwa ini menimbulkan kecaman dan kemarahan internasional.
Jaksa penuntut internasional merilis sebuah laporan tahun lalu yang menyebut bahwa pesawat Malaysia itu terkena rudal buatan Rusia, diluncurkan dari sebuah desa yang dikuasai oleh kelompok yang melawan pasukan Ukraina.
Investigasi atas penembakan pesawat itu berlanjut namun Tim Investigasi Bersama MH17 (JIT), kini, telah memberi isyarat akan niat mereka untuk mengajukan tuntutan.
Keputusan untuk mengajukan tuntutan dibuat bersama oleh Pemerintah Australia, Belgia, Malaysia, Ukraina dan Belanda.
Dalam sebuah pernyataan, PM Turnbull dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengatakan bahwa tindakan tersebut bisa membawa pertanggungjawaban bagi para korban MH17.
PM Turnbull mengatakan bahwa Pemerintah Federal Australia memiliki "kepercayaan penuh" pada sistem hukum Belanda, tempat di mana proses perkara pidana akan diajukan.
Pihak yang bertanggung jawab karena menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 dan menewaskan38 warga Australia mungkin akan menghadapi tuntutan di Belanda.
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara