Australia Dukung Sikap Tegas Inggris Usir Diplomat Rusia
"Australia berdiri bersama Inggris dalam solidaritas dan dukungan, dalam bentuk yang terkuat, tanggapan Perdana Menteri Theresa May terhadap serangan keji itu, penggunaan senjata kimia pertama di Eropa sejak Perang Dunia II," kata PM Malcolm Turnbull dalam sebuah pernyataan.
Photo: Alexander Litvinenko meninggal tiga minggu setelah diberi zat radioaktif langka polonium-210, sebuah pemeriksaan yang ditemukan.(Reuters)
Menurut PM Turnbull, Australia mempertimbangkan tanggapannya untuk mendukung Inggris dan secara dekat telah berkonsultasi dengan Pemerintah Inggris dan mitra lainnya.
Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengatakan bahwa Rusia memiliki pertanyaan yang sangat serius untuk dijawab karena telah dituduh mengerahkan senjata ilegal ke negara lain.
Dia mengatakan bahwa sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Rusia memiliki tanggung jawab khusus untuk menegakkan perdamaian dan keamanan internasional.
"Australia berdiri dalam solidaritas dan mendukung Inggris dalam menuntut jawaban dari Rusia dan dalam mengambil tindakan terhadap negara Rusia," katanya.
Video: UK PM says no ministers or royal family to attend World Cup in Russia (Indonesian)
Wakil Komisaris Tinggi Inggris, Ingrid Southworth, mengatakan di Canberra Kamis (15/3/2018) siang bahwa serangan tersebut bukan hanya sebuah tindakan melawan Inggris, ini adalah tantangan ‘bagi kita semua yang percaya pada hukum internasional dan sistem berbasis peraturan’.
- Kabar Australia: Telur Langka, Supermarket Membatasi Pembelian
- Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam
- Dunia Hari Ini: Amerika Mengatakan Ada Kemajuan Dalam Mediasi Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun