Australia Dukung Sikap Tegas Inggris Usir Diplomat Rusia

"Ini adalah bagian dari pola perilaku Rusia mulai dari pembunuhan Alexander Litvinenko sampai penembakan pesawat MH-17 di mana, ironisnya, warga Australia tewas.”
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan pemerintah Australia," kata Inggrid Southworth.
Dia tidak akan mengatakan tanggapan seperti apa yang diinginkan Inggris dari Australia namun dia mengatakan bahwa dia telah memberi pengarahan kepada para pejabat Australia selama dua hari terakhir dan akan terus melakukannya.
“Sudah jelas tanggapan dari Australia adalah sebuah hal penting bagi pemerintah Australia, namun sebagai salah satu mitra keamanan nasional terdekat kami akan terus bekerja sangat erat dengan pihak berwenang Australia di masa depan," kata Inggrid Southworth.
Pernyataan Turnbull mengatakan Australia berbagi kemarahan dengan Inggris atas upaya yang ditargetkan untuk melakukan pembunuhan dengan menggunakan senjata kimia.
Dia mengatakan bahwa tidak ada situasi yang membenarkan penggunaan "senjata secara sembarangan dan tidak senonoh semacam itu".
PM Malcolm Turnbull mengatakan Australia mendukung hak Inggris untuk mengusir para diplomat Rusia tersebut sebagai bentuk pembalasan dan meminta penyelidikan penuh untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.
Tapi PM Turnbull tidak akan mengatakan apakah Australia akan ikut mengusir diplomat Rusia manapun.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia