Australia Ikut Bergabung Hackathon Merdeka 2.0 Untuk Membangun Bangsa
Untuk pertama kalinya, diaspora Indonesia di Australia akan ikut serta dalam kegiatan Hackathon Merdeka 2.0. Kegiatan akan berpusat di Sydney. Tema untuk tahun ini adalah mencari solusi untuk masalah kependudukan.
Hackathon Merdeka 2.0 untuk kedua kalinya akan digelar menyambut hari Sumpah Pemuda, pada 28 Oktober mendatang.
Kegiatan ini mengajak para penggiat teknologi informasi dan developer di seluruh Indonesia untuk menyelesaikan permasalah bangsa lewat teknologi.
Setelah tahun lalu mengangkat masalah komoditas pangan, maka tahun ini masalah yang disoroti adalah mengenai data kependudukan.
Data kependudukan dianggap sebagai sumber yang vital yang perlu dimiliki pemerintah di negara mana pun, untuk menetapkan kebijakan dan memberikan pelayanan terbaik bagi warganya. Sayangnya, banyak data soal kependudukan di sejumlah negara, termasuk di Indonesia, dianggap kurang akurat dan tidak tersedia dengan cepat.
Beberapa data kependudukan yang dianggap penting cukup beragam, seperti data identitas penduduk, jumlah warga miskin, jumlah anak putus sekolah, jumlah pelanggar lalu lintas dan sebagainya.
Untuk pertama kalinya, warga Indonesia yang berada di Australia akan ikut serta dalam kegiatan Hackathon Merdeka 2.0.
Willix Halim. Foto: Facebook, Willix Halim.
"Hackathon akan diselenggarkan serentak di 26 kota di Indonesia dan juga Sydney," ujar Willix Halim, wakil presiden dari Freelancer.com yang menjadi mitra kegiatan Hackathon di Australia.
Untuk pertama kalinya, diaspora Indonesia di Australia akan ikut serta dalam kegiatan Hackathon Merdeka 2.0. Kegiatan akan berpusat di Sydney. Tema
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun