Australia 'Incar' Emas, Nikel dan Aspal Indonesia
Kamis, 11 April 2013 – 15:51 WIB
JAKARTA - Bak kilauan emas, pertambangan Indonesia masih menarik perhatian bagi beberapa negara. Diantaranya adalah Australia. Bahkan Duta Besar Australia untuk Indonesia Greg Moriarty menilai potensi pertambangan Indonesia merupakan yang terbesar di ASEAN. Kata dia, banyak perusahaan Australia tertarik berinvestasi di sektor tersebut. Greg menyebut nilai total investasi Australia pada 2012 mencapai AUD 5,4 miliar yang mencakup sektor pertambangan. Namun, Greg enggan merinci lebih jauh untuk target investasi pada 2013 dan 2014 di Indonesia. "Jumlah AUD 5,4 miliar juga dibagi ke dalam sektor jasa keuangan, peralatan pertambangan dan kontraktor engginering, dan pada dasarnya untuk target kami tidak terbiasa berbagi informasi mengenai hal itu," ujar Greg.
Kekuatan Indonesia di sektor pertambangan, lanjut Greg, salah satunya adalah di pada tenaga kerja dan teknisinya. Menurutnya, banyak perusahaan Australia yang mengandalkan para teknisi dari Indonesia. "Indonesia berperan penting di industri pertambangan. Hubungan jangka panjang dengan Indonesia adalah tujuan kami," kata Greg usai jumpa pers penyelenggaraan pameran pertambangan Ozmine 2013 di Jakarta, Kamis (11/4) seperti dilansir Antara.
Baca Juga:
Dia menambahkan, sektor smelter (pengolahan barang tambang), selalu diminati perusahaan-perusahaan di Negeri Kanguru. Selain itu investor Australia juga banyak yang mengincar kerjasama di bidang produksi batu bara, emas, nikel dan aspal.
Baca Juga: