Australia & Indonesia Siapkan Anggaran Rp 40 Miliar untuk Riset Transisi Energi Berkelanjutan

jpnn.com, JAKARTA - Australia dan Indonesia hari ini mengumumkan panggilan bersama untuk proposal penelitian kolaboratif guna mendukung transisi energi di Indonesia. Ini sebagai langkah strategis menuju masa depan energi yang lebih berkelanjutan.
Inisiatif tersebut resmi diluncurkan di kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Jakarta, yang dihadiri oleh Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, Gita Kamath; Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Prof. Fauzan, ; dan Direktur Riset Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Dr. Ayom Widipaminto.
Panggilan bersama ini menandai babak baru dalam kemitraan penelitian antara kedua negara. Dengan tema Mendukung Transisi Energi yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia, program ini membuka peluang bagi organisasi di Australia dan Indonesia untuk berkolaborasi dalam menemukan solusi kebijakan serta teknologi inovatif di bidang energi.
Didukung oleh Kemdiktisaintek dan Platform Kemitraan Pengetahuan Australia-Indonesia (KONEKSI), inisiatif ini diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan terkait transisi energi di Indonesia.
Kemendiktisaintek menegaskan pentingnya program ini dalam mencapai target nasional.
"Melalui panggilan bersama ini, kami ingin mendorong kemitraan internasional yang dapat menghasilkan solusi inovatif untuk energi berkelanjutan dan berkeadilan di Indonesia," ujar Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Prof. Fauzan saat peluncuran di Kantor Kemdiktisaintek, Rabu (12/3).
Dia menyebutkan total anggaran yang disiapkan sebanyak Rp 40 miliar. Dana ini akan digunakan untuk membiayai 10 proposal penelitian yang terpilih.
Sementara itu, Kuasa Usaha Australia, Gita Kamath, turut menyoroti hubungan erat antara kedua negara dalam mendukung pembangunan yang inklusif dan inovatif.
Australia dan Indonesia menyiapkan anggaran Rp 40 miliar untuk riset transisi energi berkelanjutan.
- ASN Kemdiktisaintek Dilarang Gunakan Kendaraan Dinas untuk Mudik Lebaran
- Ibas Sebut Penguatan Riset dan Pendidikan di Indonesia Harus Diperkuat
- AII: 16 Invensi Hasil Riset GRS 2021-2023 Siap Dihilirisasi
- Bahlil Lahadalia Disanksi DGB UI, Kemdiktisaintek dan Pengamat Pendidikan Bersuara
- Eddy Soeparno: Akselerasi Transisi Energi Dukung Target Ekonomi 8 Persen Tercapai
- GSRI Umumkan Hasil Riset Terbaru Soal Program Makan Bergizi Gratis, Jangan Kaget