Australia Kecam Keras Eksekusi Mati Terhadap Empat Pegiat Demokrasi di Myanmar oleh Junta Militer
Rabu, 27 Juli 2022 – 23:48 WIB

Keluarga Phyo Zeya Thaw mengatakan junta militer tidak menyerahkan jasad pegiat demokrasi tersebut yang telah dieksekusi. (AP)
Kementerian Luar Negeri Tiongkok mendesak semua pihak di Myanmar untuk menyelesaikan konflik dalam kerangka konstitusi yang ada.
Sejak kudeta terjadi bulan Februari 2021, Myanmar berada dalam suasana kacau setelah junta militer terlibat dalam konflik di berbagai wilayah dengan kelompok milisi yang baru terbentuk.
Asosiasi Tahanan Politik mengatakan lebih dari 2100 orang tewas oleh pasukan keamanan sejak kudeta terjadi, namun militer mengatakan jumlah tersebut terlalu dilebih-lebihkan.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
Dunia internasional, termasuk Australia, menentang hukuman mati empat pegiat demokrasi yang dilakukan junta militer Myanmar
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
BERITA TERKAIT
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Gempa Bumi Kembali Terjadi di Myanmar Hari Ini
- Korban Tewas Gempa Myanmar Mencapai 2.700 Orang, BNPB Beri Info soal WNI
- Prabowo Bakal Lepas Misi Kemanusiaan ke Myanmar 3 April
- Indonesia Berangkatkan Pasukan Misi Kemanusiaan Gempa ke Myanmar