Australia Kehilangan 50 Ribu Backpacker, Bagaimana Peluang WHV Asal Indonesia?
Akibat pembatasan kedatangan ke Australia, pekerjaan yang biasanya terisi backpacker menjadi kosong. Tapi tetap saja bagi sejumlah 'backpacker' tidaklah mudah mendapatkan kerja di tengah pandemi virus corona.
Seperti yang dijelaskan oleh Erick Tjendrawira, yang sudah enam bulan berada di Australia menggunakan visa Work and Holiday (WHV).
Erick merasa beruntung masih bekerja di sebuah pabrik makanan yang memproduksi protein bar, sejenis makanan ringan.
"Sebenarnya pekerjaan di Australia banyak sebelum ada COVID-19. Tetapi gara-gara situasi COVID-19 agak susah untuk cari pekerjaan," katanya.
Erick mencontohkan, sebelum masa pandemi, ia menemukan banyak lowongan pekerjaan di Facebook group yang ia ikuti.
Photo: Erick Tjendrawiria masih bekerja di sebuah pabrik pembuat makanan di Melbourne (Foto: Supplied)
Kini, menurutnya, yang terjadi justru sebaliknya.
"Sekarang malahan orang-orang mencari kerjaan di group," kata Erick kepada Sastra Wijaya dari ABC Indonesia.
Akibat pembatasan kedatangan ke Australia, pekerjaan yang biasanya terisi backpacker menjadi kosong
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter