Australia Kehilangan 50 Ribu Backpacker, Bagaimana Peluang WHV Asal Indonesia?
Namun, menurutnya, di kantor tersebut masih ada 2-3 orang yang bekerja setiap harinya sehingga tetap harus ada orang yang membersihkan kantor.
"Jam kerja saya sesuai kontrak sebenarnya jam 15.00 sampai 1900 setiap hari. Tapi karena di jam segitu tidak ada yang bekerja saya jadi dialihkan jam 17.30 sampai 21.30 malam."
Dari sejumlah tenaga kebersihan di kantor tersebut, Retha menjadi salah satu yang masih diperbolehkan bekerja karena faktor usia.
"Banyak cleaner yang sudah berusia 50 tahunan keatas dianjurkan untuk ambil cuti tahunan karena untuk menjaga kesehatan mereka juga."
Bekerja sebagai tenaga kebersihan, Retha mengaku tidak malu atau gengsi.
"Saya tidak merasa gengsi. Karena saya memang hobi bersih-bersih, justru malah jadi peluang buat saya dapat hobi yang dibayar," katanya lagi.
Bahkan, karena pekerjaannya inilah sudah setahun belakangan ini Retha mengaku sudah mandiri dan tidak lagi mengandalkan kiriman dari orang tua untuk biaya hidup dan bayar uang kuliah.
Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di Australia hanya di ABC Indonesia
Akibat pembatasan kedatangan ke Australia, pekerjaan yang biasanya terisi backpacker menjadi kosong
Redaktur & Reporter : Adil
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air
- Sejumlah Berita dari Indonesia yang Menarik Perhatian Australia di 2024