Australia Kekurangan Obat-obatan Penting
Sebuah studi mengatakan bahwa saat ini di berbagai rumah sakit di Australia kekurangan obat-obatan penting, dan berkemungkinan mempengaruhi 30 pasien yang dirawat.
Obat-obatan yang paling kurang adalah untuk jenis antibiotik, anestesi dan juga obat untuk kemoterapi.
Laporan terbaru yang dibuat oleh Society of Hospital Pharmacists of Australia (SHPA) dari sekitar 280 fasilitas kesehatan di kota besar dan juga di wilayah regional menunjukkan kurangnya obat-obatan ini sudah merupakan hal yang biasa.
Professor Michael Dooley dari SHPA mengatakan lebih dari 30 persen kurangnya pasok obat-obatan tersebut berpengaruh langsung terhadap perawatan pasien.
"Ini menyebabkan obatnya harus diganti dengan obat yang kurang efektif, atau perawatan yang dilakukan menjadi berbeda, atau dalam banyak kasus, alternatif lain tidak ada sama sekali." katanya.
"Kami menemukan bahwa solusi jangka pendek misalnya dengan membeli obat langsung dari luar negeri, atau menggunakan persediaan darurat banyak dilakukan, dan informasi mengenai tingkat kekurangan obat saat ini tidak banyak."
Lima obat yang paling kurang persediaanya saat ini adalah obat antibiotik (Vancomycin, Metronidazole, Norfloxacin), Remifentanil (anestesi/penghilang rasa sakit), dan Glyceryl trinitrate untuk penyakit jantung.
Kalangan apoteker mengatakan mereka khawatir karena perusahaan pembuat obat-obatan tersebut tidak memberitahu pihak berwenang mengenai adanya kekurangan.
"Ketika kami melakukan pengecekan silang dengan peringatan mengenai ketersediaan obat di situs pemeirntah, 85 persen kekurangan obat ini tidak disebutkan oleh perusahaan pembuatnya." kata Prof Dooley.
Sebuah studi mengatakan bahwa saat ini di berbagai rumah sakit di Australia kekurangan obat-obatan penting, dan berkemungkinan mempengaruhi 30 pasien yang dirawat.
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa