Australia Kekurangan Pakar Keamanan Siber

"Bila kita lihat peningkatan coding, yang sekarang menjadi sangat populer dan itu merupakan hal yang bagus." katanya.
"Saya kira momentum yang sama harusnya juga terjadi di bidang keamanan siber."
"Diperlukan pemahaman yang lebih umum, sesuatu yang lebih banyak didiskusikan di sekolah, di rumah."
Namun menurut Edwards, dunia industri siber harus juga membantu untuk menarik lebih banyak orang terlibat di bidang tersebut.
"Bidang ini selama ini didominasi oleh pria." katanya.
"Dengan itu, separuh dari penduduk tidak akan berkecimpung di bidang ini, karena adanya persepsi yang salah mengenai karir di bidang STEM (sains, teknologi, teknik dan matematika) atau karir di bidang keamanan siber."
Ini bukan masalah yang dialami Australia saja
ISACA, sebuah lembaga advokasi nir-laba mengenai keamanan siber memperkirakan bahwa akan ada kelangkaaan pekerja di bidang keamanan siber secara global di tahun 2019.
Selain serangan terhadap kepemilikan data di internet, Edwards mengatakan internet juga membuka peluang bagi pengguna untuk menciptakan keburukan.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya