Australia Kekurangan Pekerja Esensial, Mereka yang Sempat Terpapar COVID-19 Boleh Kerja
Kepala negara bagian Victoria, Premier Daniel Andrews mengatakan ada ribuan perawat, dokter, dan paramedis yang melapor tidak bisa bertugas, padahal angka yang masuk ke rumah sakit mencetak rekor tertinggi sepanjang pandemi.
Ia mengatakan aturan ini "masuk akal", karena tidak ada "solusi instan" untuk mengatasi kekurangan pekerja nasional karena ratusan ribu orang Australia tertular Omicron.
"Tidak ada solusi sederhana ... kita perlu melakukan yang terbaik yang kita bisa, kita perlu membuat semua orang mendapatkan booster," katanya.
Premier Daniel menambahkan, pekerja yang dikecualikan dari isolasi karena berstatus kontak erat harus menjalani tes antigen cepat setiap hari dan menerima hasil negatif sebelum berangkat kerja.
Mereka juga harus memakai masker wajah setiap saat, diutamakan masker N95.
Pemberi kerja bertanggung jawab untuk menyediakan alat tes rapid antigen dan masker N95.
Kasus harian Australia naik 5.000 kali lipat dibanding tahun 2021
Kurangnya pekerja di berbagai sektor di Australia dalam pekan ini dipicu meningkatkanya penularan COVID-19 di Australia, baik angka kasus harian maupun angka kasus aktif.
Rabu kemarin (12/01), angka kasus aktif di Australia tercatat sebanyak 819.196, naik lebih dari 2.000 kali lipat dibanding jumlah kasus aktif 12 Januari 2021 yang hanya 312 kasus.
Warga negara bagian Victoria dengan ibu kota Melbourne akan bisa bekerja di sektor esensial meski pernah terpapar COVID-19 sebagai kontak erat
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?