Australia Keluarkan Peringatan Perjalanan Atas Kondisi Gunung Agung
Australia telah mengeluarkan sebuah peringatan perjalanan baru untuk destinasi Bali karena para pakar memeringatkan bahwa gunung berapi di pulau ini, yakni Gunung Agung, bisa segera meletus.
Ratusan getaran tremor setiap harinya mengguncang gunung berapi tersebut, dan ahli vulkanologi terkemuka di wilayah tersebut mengatakan bahwa kemungkinan letusan meningkat dari hari ke hari.
Dr Devy Kamil Syahbana mengatakan bahwa para wisatawan harus siap untuk mengubah rencana mereka jika gunung berapi tersebut meletus.
Dampak awal yang paling mungkin terjadi akibat letusan besar itu adalah penutupan Bandara Ngurah Rai.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan, para wisatawan ke Bali harus mengonfirmasi kembali perjalanan mereka dengan maskapai dan agen wisata yang digunakan.
Ratusan penduduk setempat telah dipindahkan dari desa mereka yang terletak di lereng gunung berapi itu.
Gunung Agung memang belum meletus dan penerbangan ke Bali belum terpengaruh tapi zona eksklusi di sekitar gunung berapi itu sudah memengaruhi tur dan kelompok trekking (pendakian).
Alat pemantau seismik di gunung berapi tersebut mencatat adanya 676 getaran tremor pada hari Kamis (21/9/2017) yang disebabkan oleh lahar yang mendorong melalui lapisan batu dalam di bawah gunung, dan dalam satu periode enam jam pada hari Jumat (22/9/2017) pagi, muncul 178 getaran tremor lainnya.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat