Australia Kembangkan Terapi Plasma Darah untuk Pasien COVID-19
"Ini dibuat dengan mengambil plasma dari mereka yang sudah sembuh, kemudian dibuat lewat langkah khusus sehingga menghasilkan produk yang akan memiliki jumlah immunoglobulin di dalamnya," katanya.
"CSL di Australia akan memimpin kerja ini dan kemudian membagikan hasilnya."
Untuk memulainya, perusahaan tersebut memerlukan sumbangan 800 plasma dari mereka yang pernah mengidap COVID-19.
Dr Gittleson mengatakan uji klinis pertama kemungkinan akan melibatkan 50 sampai 100 orang.
"Jenis pasien yang akan menerima uji klinis ini adalah mereka yang sudah terinfeksi dan berada di rumah sakit, serta mereka yang mulai menghadapi kesulitan dalam bernapas," katanya.
"Mereka dalam taraf kesulitan bernapas … namun belum lagi menggunakan ventilator."
Tetapi Dr Gittleson mengatakan produk 'hyperimmune' juga bisa digunakan sebagai langkah pencegahan, sehingga ada ketertarikan untuk produk ini digunakan di masa depan.
"Ini bisa digunakan oleh pekerja kesehatan yang secara tidak sengaja tertular, karena menghadapi penyakit ini terus menerus, sehingga memiliki kemungkinan tertular virus tinggi," katanya.
Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt mengumumkan adanya kemungkinan pengobatan baru untuk memerangi COVID-19 dengan menggunakan plasma darah pasien yang sudah sembuh
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata