Australia Khawatir Latihan Militer Rusia di Indonesia
Personel Pertahanan di Darwin meningkatkan kewaspadaan di awal bulan Desember lalu, setelah pesawat pembom milik Rusia melakukan latihan navigasi di dekat Australia, setelah keluar dari sebuah pangkalan militer di Indonesia.
Latihan Militer Rusia di Pasifik Selatan:
- Kewaspadaan di angkalan udara milik Australia di Darwin sempat ditingkatkan sebentar
- Menteri Pertahanan Rusia mengaku misinya berada di kawasan netral Pasifik Selatan
- Pakar di Australia mengatakan Departemen Pertahanan Australia pastinya khawatir Rusia telah mengumpulkan data intelijen
ABC menemukan pangakalan milik angkatan udara Australia (RAAF) di Darwin sempat dalam peringatan tinggi dalam "waktu singkat", saat 100 personil militer Rusia dan beberapa pesawat ditempatkan di sebuah pangkalan udara di kabupaten Biak, Papua.
Selama persinggahan selama lima hari, dua pesawat pembom Tu-95 bertenaga nuklir melakukan misi patroli pertama mereka di kawasan perairan Pasifik Selatan, yang memicu kekhawatiran bahwa mereka mungkin telah mengumpulkan informasi berharga.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pesawat pembom strategisnya "melakukan misi siaga udara di perairan netral di Samudra Pasifik selatan", dalam penerbangan yang berlangsung lebih dari delapan jam.
Dalam sebuah pernyataan kepada ABC, Departemen Pertahanan Australia mengatakan "ADF [angkatan bersenjata Australia] mempertahankan tingkat kesiapan yang sesuai untuk menanggapi keadaan yang berkembang," namun tidak secara khusus mengacu pada aktivitas Rusia.
"Tidak ada kejadian pesawat terbang milik asing yang tidak diberitahu atau tidak terjadwal, yang beroperasi di wilayah udara Australia selama periode ini," tambah pernyataan tersebut.
Departemen Pertahanan juga menegaskan Pangkalan RAAF di Darwin tidak pernah ditutup, namun mengakui "pada awal Desember ada periode singkat dimana kesiapan ditingkatkan" di pangkalan tersebut.
Dua pesawat pengangkut milik Rusia, Ilyushin-76 membawa 81 personil tiba di Biak pada tanggal 4 Desember. Pesawat tersebut tiba setelah dua pesawat pembom Tu-95, sehingga jumlah pasukan yang dikerahkan menjadi 110 orang.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata