Australia Kucurkan Dana Rp 1 T Untuk Bisnis Berbasis Riset
Pemerintah Federal Australia akan menghabiskan dana $ 1,1 miliar (sekitar Rp 1 triliun lebih) selama empat tahun ke depan guna mempromosikan bisnis berbasis riset, pengembangan dan inovasi.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menyampaikan hal tersebut di Canberra hari Senin (7/12/2015) dalam apa yang disebut sebagai Penyataan Inovasi.
Diantaranya berbagai hal yang akan dilakukan adalah
- $106 juta keringanan pajak bagi investor 'malaikat', mereka yang memberikan pendanaan bagi penciptaan bisnis baru di awal-awal pembentukannya.
- $75 juga untuk badan riset yang dikelola CSIRO's Data 61
- $30 juta untuk "Pusat Pertumbuhan Keamanan Cyber" untuk menciptakan kesempatan bisnis dalam keamanan cyber dimana pemerintah sudah menghabiskan dana $ 5 miliar setiap tahun.
- $15 juta selama empat tahun bagi Dana Inovasi CSRO yang keseluruhan bernilai $200 juta.
- $10 juta selama empat tahun bagi Dana Penterjemahan Biomedis sebesar $250 juta bekerja sama dengan sektor swasta.
Warga Australia yang ingin ide bisnisnya bisa berkembang secara internasional akan mendapa dukungan lewat Strategi Inovasi Global yang memiliki dana $ 36 juta.
Dengan itu, mereka akan dibantu untuk berkiprah di Silicon Valley (AS), atau Tel Aviv (Israel), dan tiga lokasi lain, dan juga pendanaan 22 juta dolar dengan Institut Fraunhofer di Jerman.
Hukum mengenai kepailitan juga akan diperbaiki terutama bagi perusahaan baru yang mengalami kegagalan. Masa tidak boleh berbisnis lagi diperpendek dari semula tiga tahun menjadi satu tahun.
Penurunan standar penguasaan matematika dan sains di Australia akan diprbaiki lewat program STEM (Science Technology Engineering and Mathematics ) bernilai $ 48 juta, dan $ 14 juta untuk mendorong wanita dan anak-anak perempuan berkecimpung di bidang sains dan $ 51 juta untuk mempromosikan "kesadaran digital'.
PM Turnbull mengatakan berbagai perubahan ini dimaksudkan untuk membantu Australia melakukan transisi dari boom di bidang mineral sebelumnya.
Pemerintah Federal Australia akan menghabiskan dana $ 1,1 miliar (sekitar Rp 1 triliun lebih) selama empat tahun ke depan guna mempromosikan bisnis
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun